Adek Cindy Semok Selalu Mengerti Kepuasan Ngentot
- Home
- Cerita ngentot
- Adek Cindy Semok Selalu Mengerti Kepuasan Ngentot
Boleh di bilang aku adalah laki-laki yang beruntung . karena terus terang saja aku tak memiliki penampilan fisik yang sungguh-sungguh baik , padahal tak jelek-jelek sekali .Kulit aku yang cukup gelap , badan aku yang cukup atletis , dan yang pasti batang kemaluan aku yang cukup ukurannya . Namun mungkin sebab secara naluri aku sungguh-sungguh senang melayani orang lain , sehingga aku menjadi seperti sekarang ini dengan segala kelebihan yang aku miliki .
Awal cerita di kala tahun 2015 , aku berangkat dari kampung halaman aku dengan menumpang salah satu kapal milik PELNI , KM Rinjani . Karena waktu itu aku di terima sebagai seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggu di kota Yogyakarta , kota yang sekarang menjadi daerah tinggal aku .
Sebagai seorang mahasiswa baru dari keluarga yang berkecukupan , aku sungguh-sungguh bangga apalagi untuk berangkat ini aku di bekali cukup uang dan tiket di kelas satu . Dan juga aku di bolehkan untuk mampir di rumah paman yang tinggal di jakarta dan jalan-jalan di sana sebelum daftar ulang sebagai mahasiswa baru di Jogja .
Saat naik kapal pada hari keberangkatan , hati ini terasa senang sekali . Aku seketika menuju kamar aku . Kamar kelas satu , yang pasti sudah terbayang aku sungguh-sungguh enak rasanya . Namun aku kaget sekali , sebab di dalam kamar sudah ada seorang wanita . yang terus terang saja ada sedikit rasa senang juga sebab wanita tersebut tersenyum dengan manis nya di kala memperhatikan aku agak kaget .
” Ohh maaf , mungkin mabk ini salah kamar .. ? ” tanya aku agak ragu .
karena setahu aku tidak mungkin sudah kerap kali berpergian dengan kapal laut , dalam satu kamar harus nya hanya ada satu tipe kelamin , jika laki-laki ya laki-laki segala , atau jika peremouan ya perempuan segala .
Namun sudah di cocokan terbukti nomer tiket kami sama , artinya kami satu kamar . Wahh , terus terang aja aku agak canggung juga rasanya , melainkan di balik kecanggungan aku ada rasa senang juga loh . Karena wanita yang ini cukup cantik juga dan body nya cukup menggairahkan . dan sebab aku kerap kali sekali nonton film porno , seketika aku membayangkan jika nanti malam kami akan tidur berdua dan berpelukan dengan saling mengelus-elus ‘ sentra ‘ kenikmatan masing-masing.
Pada waktu pemeriksaan tiket , tanpa ragu dia seketika mengatakan bahwasanya aku ialah adik sepupunya , jadi oleh petugas kami tak di pindahkan . Wahh , tambah senang lah hati ini . Dan semenjak itu kami banyak sekali ngobrol-ngobrol , dari situ juga aku tahu jika dia adalah pegawai sebuah bank swasta di jakarta .
Bernama cindy . Suaminya seorang dosen sebuah perguruan tinggi di jakarta , dan yang lebih hebat lagi dia tak sesuai dengan umurnya yang sudah 35 tahun dan sudah beranak dua .
Setelah makan siang kami masih melanjutkan obrolan kami tentang beragam hal di anjungan depan kapal . kapal kami sudah semakin jauhh dari daratan , jarum jam sudah pukul dia , hawa terasa agak panas , mata mulai mengantuk di terpa angin laut , akhirnya kami menentukan untuk beristirahat saja . Tanpa sadar Cindy menggandeng tangan aku dikala kami berjalan menuju kamar . Sebab agak canggung , tanggan nya aku lepaskan . Cindy agak kaget melainkan dia bahkan tersenyum manja .
Memang pada waktu itu aku kerap kali menonton film porno dan juga kerap kali beronani , melainkan melakukan hubungan seks aku belum pernah sama sekali . jadi hati ini rasanya deg-degan luar biasa . , sebab di kala berjalan di lorong kapal yang kebetulan aku berada di belakangnya , aku memperhatikan pantatnya yang bulat yang terbalut celana jeans ketat dan rambutnya yang panjang sepunggung dan diikat sehingga terlihat level belakang lehernya yang putih dan mulus .
” Ohh !! Cantik sekali ” jerit batin aku .
Pada waktu itu aku berharap memeluknya dari belakang dan berharap seketika mencium lehernya itu , melainkan sekali lagi hati ini rasanya canggung sekali , boleh di bilang aku takut !
Saat kami bersama-sama masuk kamar cindy seketika menuju ke kemar mandi , katanya dia sudah kegerahan dan sebelum tidur siang berharap mandi dulu . Aku seketika rebahan di daerah tidur sambil membayangkan tubuh cindy yang pasti sintal dan menggairahkan jika diamati dari pantatnya yang bulat . Tanpa sadar tangan kiri aku sudah mnegendalikan batang kemaluan yang mulai mengeras .
Namun tiba-tiba ada bunyi dari balik pintu kamar mandi , ” Mass Andi , Tolong ambilkan handuk aku di dalam koper dong .”
Aku kaget setengah mati , sebab pikir aku Cindy sudah keluar dari kamar mandi . Saat mengambil handuk , aku memperhatikan pakaian dalamnya yang baik-baik dan supermini .
” Ohhh .. ! ” batin ini semakin menjerit ,
Karena sebagai seorang laki-laki normal , pasti siapa saja tak akan tahan dengan momen seperti ini .
Pintu aku keyuk untuk memberikan handuknya , dan di kala pintu di buka , alangkah kagetnya aku sebab Cindy berdiri di depan pintu hanya dengan celana dalam yang sungguh-sungguh mini dengan bordiran yang apik dan sungguh terang sekali terlihat gunungan hitam di selangkangan seperti akan meletus . Saat memperhatikan aku tertegun dengan handuk di tangan , dengan cueknya Cindy menarik tangan aku untuk mandi bersama .
Pada waktu itu aku hanya seperti robot yang bergerak hanya jika di setel untuk bergerak . Karena terus terang saja . Waktu itu pikiran aku seakan tak percaya dengan apa yang sedang ada di hadapan ku .rupanya tubuh Cindy lebih cantik daripada apa yang aku bayangkan , dan lebih hebat lagi lebih cantik dalam kondisi telanjang .
Tanpa sadar aku melepaskan celana dalam Cindy , Dan tubuhnya sekarang ku sirami dengan air dari shower . Cindy melenggak-lenggok pantatnya yang bulat dikala air shower aku arahkan ke pantatnya. Dan dikala aku arahkan ke punggung, Cindy meliuk-liukkan tubuhnya dengan sungguh-sungguh erotis. Tiba-tiba Cindy membalikkan tubuhnya dan seketika melahap bibir aku, dengan pesat dihisap dan disedot.
Namun tiba-tiba Cindy berhenti dan marah, “Hey, dicopot dong bajunya!”
Aku hanya bisa terawa kecil sebab bersamaan dengan itu Cindy bahkan dengan bergairahnya mencopot kaos dan celana panjang aku yang mana celana dalamnya seketika ikut serta terlepas.
“Wow, lucu sekali bentuk batang kamu Andi..?” Cindy bertanya dengan manjanya.
“Lho apa punya suami kamu nggak lucu tuh..?” aku balik tanya dan Cindy hanya tertawa dengan ujung kemaluan aku yang sudah berada di dalam mulutnya.
Hobisex69 – Gila! Cindy benar-benar luar lazim, mungkin sebab dia sudah bersuami dan sudah punya anak pula. Dan baru kali ini aku menikmati alangkah nikmatnya apa yang selama ini selalu aku tonton di film dan selalu aku bayangkan siang dan malam. Dengan gemasnya Cindy mengelus-elus buah zakar dan menghisap-hisap kepala penis aku dengan lembutnya.
Tak terasa sudah lama sekali Cindy menghisap batang penis dan akhirnya, “Hey, capek nih jongkok terus. Gantian dong..!”
Cindy lalu aku gendong ke arah daerah tidur, lalu aku rebahkan dengan kakinya yang putih mulus terkulai di lantai. Kaki Cindy aku angkat perlahan-lahan, sambil memberikan sedikit sensasi di talapak kaki. Cindy kegelian dan mengelinjang, kemudian aku mulai menyerang payudaranya yang memang tak begitu besar melainkan cukup menggoda.
Ujung penis aku gosok-gosokkan di lubang vaginanya sambil menghisap-hisap puting payudara Cindy. Aku semakin menikmati permainan dikala Cindy mulai mengerang-ngerang keenakkan. Dan dikala pinggulnya mulai digerak-gerakkan ke atas dan ke bawah aku mulai menyadarai jika Cindy minta dicoblos liang vaginanya. Namun aku sengaja untuk mempermainkan ujung penis di mulut vagina Cindy.
“Ayo Andi, dimasukkan saja, jangan hanya diluar begitu dong..!” akhirnya Cindy benar-benar tak tahan.
Lalu aku mulai menekan panis aku untuk masuk ke dalam vagina Cindy. Uuuhhh..! Hangat dan enak sekali rasaya. Cindy sambil mengerang keenakkan mangangkat pantatnya, sehingga penis aku semakin dalam masuknya. Aaahhh..! Semakin enak saja rasanya. Nantinya aku tahu jika berkaitan seks itu sungguh-sungguh enak rasanya.
Saat pantat Cindy diwariskan, tiba-tiba penis aku terlepas dari lubangnya. Cindy menaikkan lagi pantatnya, dan dikala diwariskan lagi terlepas lagi. Begitu dan seterusnya sampai Cindy marah-marah sebab terbukti aku hanya membisu saja.
“Ayo dong Andi kamu goyang juga pantatmu maju mundur. Ayo… dongg..!”
Aku semakin tahu jika behubungan seks bukan saja enak melainkan juga menyenangkan. Pantat Cindy mulai membisu dan pantat aku mulai digerakkan. Perlahan-lahan aku masukkan batang penis yang sudah sungguh-sungguh tegang ini, dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras.
Perlahan-lahan lagi aku masukkan dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras. Cindy merem melek dikala aku masukkan, dan Cindy mengerang keras dikala aku tarik. Begitu terus aku lakukan sampai akhirnya Cindy bangun dan memeluk aku.
Dengan mesranya aku menggendong dan mencium bibir Cindy. Namun aku kaget dikala tiba-tiba Cyndi menggoyang dengan keras sekali pantatnya, diputar-putar pantatnya pada gendongan aku, dan pada dikala itu aku semakin kaget dikala tiba-iba pula lubang vaginanya terasa mengecil lalu dengan kerasnya Cindy berteriak, “Annddiii..!” dan keringat kecil-kecil mulai keluar di atas keningnya.
Sekali lagi, dari sinilah aku benar-benar tahu bahwasanya berkaitan seks itu enak sekali, menyenangkan, dan yang lebih menyenangkan lagi jika kita bisa membawa pasangan kita ke puncak kenikmatan. Karena pada dikala kita memperhatikan pasangan kita menggelinjang keenakkan pada dikala itu pula hati ini akan terasa plong.
Kembali Cindy marah, sebab dia sudah kelelahan sementara batang kemaluan aku masih berdiri tegak. Dan yang pasti aku belum ejakulasi. Namun sambil mengecup bibir Cindy dengan lembut aku katakan jika aku sudah sungguh-sungguh senang dikenalkan dengan hubungan seks yang sebenarnya, dan aku sudah sungguh-sungguh puas memperhatikan dirinya puas dan senang dengan permainan aku.
Nantinya kami mandi bersama, dan di kamar mandi kami masih mengulangi permainan-permainan yang lebih menyenangkan lagi. Hampir setiap dikala dan setiap kesempatan di kapal kami melakukannya lagi dan lagi. Saat sampai di Jakarta, dia memberikan alamat dan nomer teleponnya dan berharap sekali jika aku berharap mampir ke rumah atau kantornya.
Beberapa kali Cindy pernah aku hubungi dan beberapa kali kami pernah berjumpa, sampai akhirnya sekarang kami tak pernah lagi berjumpa sebab terakhir kali aku hubungi alamatnya sudah pindah.